Beberapa Teman di Dunia Nyata Jadi ‘Gak Asik’ Begitu Ketemu di Sosmed


image
picture copied from memegenarator.net

Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa jika kita tiba-tiba merasa tidak nyaman begitu ada teman di dunia nyata yang menemukan sosmed kita, it’s mean that there something goes wrong with our real life. Tapi di sisi lain ada juga yang berpendapat bahwa ketidaknyamanan tersebut bukan semata-mata karena kontrasnya postingan sosmed seseorang dengan kehidupan sehari-harinya, tapi bisa juga karena teman-teman dalam dunia nyata tersebut masih merupakan newbie di dunia sosmed. Beberapa dari mereka mungkin belum ‘siap’ menggunakan media sosial yang mungkin sarat dengan budaya hedonis dan apatis dimana mayoritas sosmed di masyarakat kita hanya dimanfaatkan untuk berbagi hal-hal yang sifatnya ‘pamer’. Misalnya berbagi tentang perjalanan wisata keluarga ke luar kota atau ke luar negeri, berbagi tentang aktivitas makan bersama di suatu resto atau menginap di hotel setiap akhir pekan dan saat liburan, berbagi tentang menu makanan yang akan dimakan dan hasil masakan, ataupun berbagi tentang outfit yang cukup branded yang sedang dikenakan. Padahal belum seluruh pengguna sosmed mampu menjamah gaya hidup yang demikian. Pengguna sosmed datang dari semua kelas sosial, dari mamang penjual siomay di pengkolan, tukang bangunan, pramuniaga, guru, dokter, bahkan presiden dan ibu negara pun punya akun sosmed. Oleh karena itu, bagi sebagian teman, tetangga, atau saudara dalam kehidupan nyata seseorang yang notabene belum familiar dengan ‘aturan main’ di sosial media, mereka kemudian menjadi salah menilai tentang teman yang telah mereka kenal selama ini. Mereka menilai kehidupan teman mereka hanya berdasarkan postingan di akun sosmed.

Aturan main yang dimaksud adalah bahwa dalam dunia sosmed, sebagian besar pengguna sosmed hanya berbagi tentang happy things of their life karena hal itu yang akan lebih banyak disukai, daripada postingan atau status yang setiap hari mengeluh ataupun nyinyir dan nyindir orang, postingan yang sedih terus, atau postingan yang setiap hari membicarakan tentang dosa (kecuali memang akunnya ustadz atau ustadzah sih yaa).

Berikut beberapa contoh teman, tetangga, atau saudara dalam kehidupan nyata yang kemudian menjadi ‘gak asik’ ketika bertemu di sosial media:
1. They posted nothing but they always give comments on your posts
Ada dua kemungkinan alasan untuk tipe teman yang seperti ini, yaitu karena mereka masih newbie jadi mereka bingung mau posting apa atau mungkin mereka hanya KE to the PO alias pengen tau dengan kehidupan sosmed kalian dan teman-teman di akun sosmed kalian.

2. They always give any comments which sounds so nyinyir on your posts
Di saat teman-teman sosmed kasih komentar as the lovers, mereka bisa memberikan komentar seperti haters. Contoh: saat kalian memposting foto hasil masakan, teman-teman sosmed akan berkomentar “Wah, enaaakkk banget ini!! Mauuu doong!!” atau “yaaaampuuunn.. Kamu pinter bgt masak yaa.. Jagoooo bikin makanan ginian!!” maka teman-teman yang ‘gak asik’ itu akan komentar seperti ini, “Kuwi ki panganan opo?! nggaya yo saiki mangane enak-enak terus” (itu tuh makanan apa?! gaya ya sekarang makannya enak-enak terus) *yang punya akun cuman bisa menghela nafas panjang* 😀
Atau bisa juga mereka komentar seperti ini, “Jeng, setauku kalau mau makan itu berdoa dulu loh yaa.. bukan malah fotoin makanannya” *yang dikomentarin langsung gigit-gigit hapenya* 😀

3. They usually bring your Instagram posts or your FB status or your PM on BBM into your real life then make it as a crunchy topic to be discussed
Teman-teman tipikal ini selalu merasa bahwa postingan kita sangat menarik untuk dibicarakan, bahkan dengan teman-teman lain yang tidak mempunyai akun sosial media. Padahal, sebagian besar pengguna sosial media itu paling ‘males’ kalau apa yang mereka posting dibawa-bawa ke dunia nyata, kecuali memang postingan itu mengandung unsur informatif dan ada yang perlu ditanyakan tentang informasi tersebut. Walaupun sifatnya bertanya, tetap akan lebih bijak jika kita bertanya langsung di kolom komentar, bukan ketika bertemu secara langsung dan di depan banyak orang.

4. They will think that you are like your posts
Misalnya kalian seringnya posting status check in di pusat-pusat perbelanjaan, kemudian mereka pikir kalau kalian ini hobinya shopping dan kalian punya banyak duit. Posting foto jalan-jalan setiap weekend juga membuat mereka berpikir kalau hidup kalian itu seneng-seneng terus, gak pernah sedih. Padahal kalau seseorang ke mall, dia tidak harus belanja kan, bisa jadi hanya cuci mata, window shopping atau bahkan hanya sekedar ‘numpang ngadem’ 😀
Sebenarnya liburan dan jalan-jalan setiap akhir pekan sudah menjadi hal yang lumrah untuk rutinitas yang sangat sibuk dan melelahkan dalam satu pekan. Lagipula, jalan-jalan dan liburan saat ini banyak sekali opsinya. Yang murah meriah pun banyak, asalkan kita bisa mengatur pengeluaran, misalnya saja pergi ke pantai atau pergi ke taman kota tapi MEMBAWA BEKAL 😀
Untuk teman dengan pemikiran seperti di point nomer 4 ini akan menjadi sangat ‘gak asik’ karena teman tersebut kemudian sikapnya berubah total semenjak menemukan akun sosmed kalian hanya karena mungkin dia merasa envy *tepok jidat*

5. They will be the best plagiarist of the world
Contoh terakhir untuk teman di dunia nyata yang menjadi ‘gak asik’ di dunia sosmed adalah teman yang selalu memplagiasi sebagian besar postingan kalian. Misalnya, kalian berbagi cerita tentang kegiatan mengisi waktu liburan dengan jalan-jalan, so they will post the same thing. Pokoknya, dia akan selalu jadi orang yang ‘gak mau kalah’. Yang lebih menyebalkan adalah mereka akan membuat postingan yang menyindir postingan kalian. Seharusnya postingan itu bisa diketik di kolom komentar, tapi mereka memilih untuk membuat semacam ‘postingan balasan’ *capek deh*

Nah, kalau di antara teman kalian ada yang seperti contoh di atas, bersabar dan yakinlah bahwa mereka bersikap seperti itu hanya sebagai wujud ‘kekagetannya’ saja yang tidak akan berlangsung lama. Lambat laun setelah mereka bertemu dengan lebih banyak teman di dunia sosmed mereka akan berubah dengan sendirinya karena suatu saat mereka akan menjadi sangat familiar dengan ‘aturan main’ di dunia sosial media 😀
Tapi kalau kalian tidak bisa bersabar, satu kata pesan dari saya BLOKIR SAJA 😛

51 respons untuk ‘Beberapa Teman di Dunia Nyata Jadi ‘Gak Asik’ Begitu Ketemu di Sosmed

  1. hahahaha…abis nemu temen yg kaya gitu yah mba?? 😀
    tapi pasti ngeselin abis deh ya kalo ada temen yg kaya gitu..
    aku alhamdulillah belom punya temen yg masuk dalam 5 kategori di atas.. 🙂

    1. Gak sih Fit, udah lama nemunya.. Makanya aku bisa nulis klo ‘gak asik’ nya itu cuman bentar aja.. Tar klo dia udah bs adaptasi, pasti jd woles klo di sosmed 😀

      1. hehe.. Klo tentang sikap mrk di belakang kita mah cuek ajaa..
        Bisa pucing pala barbie klo terlalu musingin sikap org lsin ke kita 😀
        Eniwe makasih sudah berkunjung!!

  2. Ya ampun masah mau berdoa aja bikin status sih, ya nga lah, mendingan bikin foto masakan kita dong 😀 .

    Kalau fb ku, aku bagi-bagi sharenya. Friendslist aku bikin folder tertentu, ada teman dekat, keluarga, boleh lihat blog, boleh lihat foto dll. Termasuk untuk postingan demikian pula aku share dg orang2 yg nyaman kalau aku share. Sudah 4 tahun aku lebih suka jadi pengamat aja hehe klopun posting ya postingan foto2 tanaman. Klo utk cerita2 keseharian di blog, tp teman2 dunia nyata sedikittt banget yg tahu 😀 .

    1. Haha.. Mau doa bikin status, tar dikomen nyinyir juga ya mak, serba salah.
      Wah iya klo di FB bisa ya disetting kyk gt, tp klo di Instagram gak bisa. Blogku udah bnyk yg tau jg, makanya aku mencoba utk cuek aja mak.. Bukankah prinsipnya hidup ini Tuhan Yg Mengatur, kita yg menjalani dan orang lain yg MENGOMENTARI 😀

    1. Gak percaya klo seorang armantjandrawidjaja pernah dpt komen nyinyir juga..
      Klo dihapus tar yg komen gak terima malah jd tambah salah sangka dong mas. Klo blokir kan SELESAI, dia gak bs liat postingan kita lagi *kejam* 😀

  3. Ngepennns bgt sm ibu satu ini,hwhahahah dikala eike bingung mau bikin status apa, inii blog sdh menyampaikan yg ada dlm hati haha *ok mulai lebe :)))

    1. Iya betul bgt. Namanya aja dunia MAYA yg artinya dunia yg GAK NYATA kan. Aku gak kemana-mana kok, di rumah aja *ditoyor Ryan* haha :p
      Kmrn sibuk kuliah, skrng alhamdulillah udah slesei. Ryan mah rajin posting, aku sering bewe tp silent.

  4. Bun ini aku mesti klik link via instagram mu gak pernah dapat update direader wp aku.

    Kadang aku juga kalau jalan2 gak selalu makan dikuar si bawa bekel salah satu cara pengehematan buat jalan happy2 murah meriah hieheieheue

    Untungnya aku gak ada si temen di dunia nyata yang kaya poin2 diatas. Makaudnya temen deket ya entah kalau kaya temen2 yang gak terlalu deket ;p

    1. Wah.. Kok bs yaa Nisa
      Haha.. Gak nyangka Nisa prnh bawa bekel juga pas jln2, khusus utk wiken di tanggal tua yaa kyk skrng ini 😛
      Tmn2 yg gak terlalu deket mah gak usah diurusin, anggap aja mereka sbg ‘bumbu kehidupan’ 😀

    1. Duuhh Dianku sayang.. Ini komen kenapa pada gak muncul di notif yaa.. Barusan baca-baca blog via web eh lha kok bnyk komen di postingan lama yg blm kebales huhuhu..
      Ini mau diusahakan rajin nulis lagi nih Dian, mohon doa restunya yaa *lukira mau nikah bun* haha
      Mohon maaf lahir batin juga yaa

  5. Hihihihi.. Akuuuuu ada temen kayak gini. Eh, bukan temen lagi malah, masih terhitung keluarga. Beneran nggak asik. Sayangnya nggak bisa diblokir karena itungan kekerabatannya itu, jadi cuma bisa sabar aja sih 😀

  6. halo bun.. baru nemu blognya *padahal follow ig-nya udah lama, kok kebalik ya hehe*
    ada sih temen yang nyinyir di socmed maupun di dunia nyata, cara ampuh ya diemin aja. ntar juga capek sendiri ga ditanggepin 😀

  7. Hola bun.
    Salam kenal dari IG hehehehe. Ow sering mampir di blognya Arman juga toh?!
    Ya gitu deh, begitu kita nyemplung di sosmed ada sejuta kepala Dan sejuta persepsi ttg apa yg kita posting.
    Ya kalo saya sih, dibawah asyik aja, alias ga usah mikirin wah si a kaya banget ya bisa blablabla, atau si b gimana2.
    Karena kan yg di expos dia atau kita hanya secuil cerita, bukan keseluruhan hidupnya/hidup saya.
    Trus kalo yg nyinyir atau iri? Ya biarin aja, iri tanda tak mampu. Bukan ga mampu dlm hal financial, tapi ya ga mampu mental liat org seneng. Huahaha.

    Keren mbak hasil observasi tipe2 teman tsb, bakalan tambah mantapp kalo posting annya dipisah2kan dengan spasi 🙂

    Ayooo posting lagi mbak 🙂

    1. Holaa mak!!
      Makasih bnyk yaa udah disempetin mampir, ditunggu kunjungan baliknya yaa..

      hahaha.. Gue suka gaya loe, Mak!! jd emang ada kan orang yg ‘ga mampu mentalnya liat orang seneng’ wkwk 😀

      Eh emang ini postingannya gak pke spasi kah? Coba aku liat lagi yaa..

      1. Iya yang ini ga ada spasinya.
        Mungkin saking membara bersemangat nulis hasil observasi ya. Huahahaha. Ayo ah apdet lagi blognya, biar rame 😉

      2. ahahaha mak makasih bnyk yes udah perhatian bgt, I laaaffff yuuuuu dah pokoknya!! yg bikin blog ini rame bkn krn tulisanku mak, tp krn teman-teman terbaik macam kau ini mak yg bikin blogku jd ‘hidup’ *peluk cium mamak Sya*

Tinggalkan Balasan ke bundamuna Batalkan balasan