Sudahkah Hidupmu Bahagia?


Bahagia. Banyak orang yang bilang bahwa bahagia itu sederhana. Parameter bahagia bagi setiap orang pun berbeda-beda. Yang pasti, bahagia itu urusan hati, perasaan itu sulit terukur oleh orang lain dan setiap orang hidup pasti ingin bahagia.

Dulu, saat masih berfikiran sempit, saya pikir dengan mencapai atau memiliki apa yang saya inginkan maka saya akan bahagia. Ternyata saya salah besar, esensi dari kebahagiaan sesungguhnya bukanlah tentang apa yang telah kita capai atau tentang apa yang telah kita miliki. Saat ini, atas izin Allah SWT, separuh lebih dari keinginan saya telah berhasil saya capai. Namun demikian, semakin ke sini saya semakin menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah tentang semua itu karena keinginan itu akan terus ada selama kita masih hidup. Satu keinginan tercapai, maka akan muncul keinginan yang lain dan tidak akan pernah ada habisnya. Menurut saya, bahagia itu ada indikatornya, dimana jika kita sudah mampu melakukan atau merasakannya, maka kita bisa disebut bahagia.

Ya, indikator dari rasa bahagia adalah bersyukur, berterima kasih pada Sang Pencipta untuk segala sesuatu yang telah Dia tetapkan untuk hidup kita. Semakin mudah kita bersyukur, maka akan semakin mudah untuk kita merasakan yang namanya kebahagiaan. Bersyukur itu lebih kompleks dari sekedar mengucapkan alhamdulillah ataupun thanks God. Bersyukur itu bisa kita wujudkan dalam tiga hal yaitu, bersyukur di dalam hati, bersyukur melalui ucapan, dan bersyukur melalui perbuatan.

  1. Bersyukur di dalam hati

Saya sering ngiri, bener-bener ngiri kalau liat postingan teman-teman yang bisa sering jalan-jalan atau travelling liat pemandangan alam yang indah-indah gitu, apalagi sama yang bisa sering-sering ke luar negeri atau yang tinggal di sana *lirik mbak Noni, Dita, dan travellers lainnya*

Tapi yaa itu tadi, ngiri itu salah satu perasaan yang menghalangi hati kita untuk bisa bahagia! Bersyukurlah aja laaahhh… Toh belum tentu kalau saya bisa sering travelling gitu, kemudian saya bahagia *karena tabungannya terkuras* 😀

Sungguh, hidup itu hanya wang-sinawang, kita mudah sekali ngiri melihat orang lain yang menurut kita mereka itu bahagia dengan kehidupannya, tapi mungkin orang lain itu juga pada ngiri loh liat kehidupan kita yang sejatinya juga sudah bahagia. Misal, mungkin banyak yang ngiri kan yaa liat saya yang pinter masak, punya anak dan suami ganteng *dilempar bakiak* 😛

Camera 360
harta yang paling berharga adalah keluarga
mutiara tiada tara adalah keluarga
*soundtrack serial Keluarga Cemara*
  1. Bersyukur melalui ucapan

Dari bangun dari tidur sampai kita mau tidur lagi, kita harus selalu mengucap syukur. Alhamdulillah masih diberi nafas, puji Tuhan untuk makanan yang apa adanya tapi terasa enak sekali, thanks God untuk hari-hari yang berat banget ini, tapi kita mampu melaluinya dengan penuh senyum dan tawa 🙂

jalan-jalan 2
ini adalah ‘the unchosen’ foto karena expresi wajah kami yang sama sekali gak ada manis-manisnya, tapi setelah saya ingat momen ketika foto ini diambil adalah momen bahagia bagi kami bertiga, maka selebay apapun ekspresi wajah kami, yang penting hati kami sedang bahagia saat itu 🙂
  1. Bersyukur melalui perbuatan

Berbagi. Ya, berbagi pada sesama adalah salah satu wujud dari rasa syukur. Berbagi tidak harus menunggu setelah kita merasa lebih. Berbagi tidak harus dengan harta benda, tapi bisa dengan tenaga dan ilmu kita. Saya mungkin belum mampu seperti kakak saya yang di bulan Ramadhan kemarin bersedekah uang senilai 30 juta rupiah untuk pembangunan masjid, mushola, dan pesantren di kampung kami. Dengan penghasilan atau honor mengajar yang tidak seberapa banyaknya, saya hanya mampu berbagi sedikit dan sedikit sekali berbagi, misal ketika memasak biasanya saya memasak dalam jumlah banyak agar bisa saya bagi-bagikan pada para tetangga dan ibu mertua saya. Dan yang pasti, setiap hari saya mengajar anak-anak, selalu saya niatkan bahwa saya hendak berbagi ilmu dan saya selalu mengajarkan kebaikan pada anak-anak didik saya. Semoga anak-anak itu mengamalkan kebaikan-kebaikan yang saya ajarkan dan ilmu yang mereka dapatkan melalui saya, kelak menjadi ilmu yang bermanfaat. Jadi, sudahkah kamu bahagia hari ini? Jika jawabnya belum, maka berbagilah 🙂

abah
ini adalah foto abah dan ibu saya.. bisa membuat mereka tersenyum atau tertawa adalah kebahagiaan bagi saya 🙂

Tertawa merupakan salah satu tanda kecil dan sementara bahwa hati kita sedang berbahagia. Maka setelah kita bisa bersyukur, bersyukur, dan bersyukur, ciptakanlah suasana yang menyenangkan yang bisa membuat kita tertawa bersama-sama orang-orang di sekitar kita.

Tulisan ini disertakan dalam TGFTD – Ryan GiveAway

banner-giveaway

 PS: jika bagi Ryan ini adalah pertama kalinya dia mengadakan GA, maka ini juga pertama kalinya bagi saya untuk ikutan GA 🙂 menang gak menang tetap bersyukur dong yaaa *sempet minder baca tulisan teman-teman lainnya* 🙂

83 respons untuk ‘Sudahkah Hidupmu Bahagia?’

  1. Sukses yaaaa, GAnya. Yg penting ikutan, menang alhamdulillah… kalo kalah.. kebangetan! 😆
    Iya, titik bahagia itu nggak mungkin bisa dipegang, selalu berpindah kalo nurutin nafsu. Esensi bahagia memang bersyukur atas semua yg sudah kita dapet. Termasuk… kalo menang GA ini, kan? Hahaha…

    1. hahaha… aku suka komen dari mbak Fitri ini..
      kalo kalah… kebangetan! *catet yaa Ryan and Asmie* 😛
      pokoknya apapun keadaannya, bersyukur adalah kunci kebahagiaannya 🙂

  2. moga menang ya mbakbun.. ihihihi..
    iya bener ya mbak, kunci dri segala nya itu bersyukur, meskipun namanya ngiri selalu adaaaa aja.. *ngomong sama orang cantik dalem kaca*
    btw mbakbun, itu ibu sama abahnya kayak masih muda gitu.. 😮

  3. Tahu gak bun, tiap kali asmie baca naskah yang masuk ke GA nya Mas Ryan, rasanya tiap kali itu pula asmie ditampar berkali kali… hmmm… God is trully great planner ya… ada alasan untuk tiap hal yang terjadi…

    1. iya Asmie.. tulisannya bagus2 semua dan menginspirasi.. tulisanku ini belum bagus deh kyknya 😦
      tp gpp.. aku gak ngarepin menang kok, cmn ngarepin hadiahnya *kemudian hening* 😀

  4. Jelas, satu tujuan kita diciptakan, sebagai makhluk sosial yang memiliki kebutuhan berbagi. Untuk itu, saya memafhumi bahwa kita mesti bersyukur dulu dengan apa yang diberikan, baru kemudian, kita bisa menginspirasi yang lain dari “nilai-nilai” – penyadaran yang kita dapat 😉

  5. Katanya, bahagia itu keputusan ya Na, jadi ya ga perlu ada syarat ini itu utk bahagia.
    Aku suka fotonya yg lagi ketawa, natural bangeeettt hohohoho. Gudlak ah ngontesnya 😉

    1. teh Orin!!! udah dibilang jgn ditengok, malah ke sini…
      hihi.. makasih teh, akhirnya ada yg komentar tentang foto natural (baca: jelek) nya wajahku 😀
      thanks, teh Orin jg good luck yaa 😉

      1. setelah ngaca sambil ketawa harusnya difoto Ma 😛
        itu tuh aku lagi naik ayunan sama si kecilku (kalo gak salah 2 tahun yg lalu) trs diayun banter sama si ayah, kita berdua kaget dan langsung ketawa lepas gitu.. eh gak taunya waktu itu difoto 😀
        ah, umur hanya masalah waktu Ma.. tar aku jg bakalan seumuran Mama 🙂

  6. Sukses ya GA nya. Emang bersyukur itu kunci bahagia. Ada pepatah di eropa yg bunyinya gini “show me a happy man that never been grateful” karena emang ga ada orang yg ngga pernah bersyukur yang bahagia.

  7. eh eh kok namaku disebut disini *siap2 nagih gudeg* 😀
    bener banget bun, hidup itu cuma wang sinawang mesikpun kadang aku juga masih suka iri sama orang lain 😀

    btw bun, itu abah sama ibu masih keliatan muda ya

    1. hehehe… Dita pasti matanya kedutan ya aku sebut-sebut 😉
      tuh kan bener, aku ‘ngiri’ ma Dita dan ternyata Dita msh ‘ngiri’ sama org lain 😀

      abah ma ibu emang awet muda Ta 😉

  8. sudah lama rasanya tidak mam[ir ke rumah bunda.. :D…

    btw bunda gambar ” foto abah dan ibu” bunda bener-bena rmenujukkan kebahagiaan yg tulus… klo aku ditanya “sudahkan kamu bahagia?”

    i am happy and i will and i try to

    1. aku jg udah lama gak mampir rumahnya Winny.. semoga nanti sempet mampir yaa cantik 🙂
      iya itu abah dan ibu keliatan seneng bs piknik bareng anak, menantu, dan cucu-cucunya 🙂

    1. iya om Yudhi.. saya juga masih dlm taraf belajar utk selalu berbagi dan bersyukur kok 🙂
      sama-sama om Yudhi, makasih jg sudah follow blog saya duluan, maaf baru sempat follow balik 🙂

  9. Tiga hal perwujudan rasa syukur yang memang wajib dan baik, seperti beriman kepada Allah SWT. Sawang sinawang dalam hal dunia harus melihat ke bawah, sawang sinawang dalam hal akhirat harus ke atas. Selalu bersyukur dengan apa yang kita punya dan pasti ada cara lain untuk mensiasati kekurangan dari yang kita punya. Allah SWT sudah mengatur rezeki setiap makhluknya dan makhluk tersebut harus selalu berusaha. (bukan ustadz)

    1. Mbak Luuukkk… *sungkem*
      Mohon maaf lahir batin jg dari Na sekeluarga, taqoballahu minna wa minkum..
      Itu di pantai kecil di Jogja, pantainya teduh dan blm terlalu rame. Kita klo ke pantai seringnya ke situ, deket dr rmh, ga nyampe sejam perjalanan 🙂

      1. huaaaa… Korea kan yg gurun pasir trs pada naik unta gitu mbak Luk, beda laahhh *makin menjadi* 😀 Ah, kapan kita bisa ke Korea yaa mbak Luk 😛

      2. iya Na…sama…..
        emang harusnya gitu kaaan….

        tapi liat antriannya…
        ih, kalau rejeki kan Allah pasti kasi jalannya yaa…. 🙂

      3. duh, klo ngomongin sistem haji di negara kita, aku jd gemeeess.. aku kepikiran abah sama ibu kpn bs brktnya 😦
        aku pengennya umrah dulu mbak Luk, blm siap biaya, lahir dan batin klo mau haji.. dan sistem antri plus quota haji itu td..

      4. iya Na, kasian ibuku juga…belum juga ini….
        insya Allah ibu juga mau umrah dulu sambil berdoa khusus kaan….pengen cepet balik kesana 🙂

      5. amin ya Rabbal ‘alamin.. yg penting abah dan ibu bisa haji dulu, kita nitip doa dulu yaa mbak Luk biar bisa segera nyusul ‘mampu’ haji dan umrah juga 🙂

      1. mbak Ina kenapa.. ada apaa.. 😦
        aku udah lamaaaa bgt gak bewe dan gak tau kbr tmn2.. ini cuman onlen dr hape, buka wp cmn klo ada notif aja 😦

      2. ou… aku masih inget pas komen soal trombopop di tulisanku yg kebentuk 2 kali, ingat gak?
        hari itu suami kecelakaan. and ampe sekarang masih rawat intensive luka kakinya. udah 7 bln. minta doanya ajah. mau banget klo dikirimi fatihah buat suami. mksih

  10. bahagia itu kalo gag slalu rempong sendiri liat rumput tetangga,,,, rumput sendiri lebih indah dan gag imitasi,, #halah ngomong opoo,
    Bunda lama gag nongol nih…

Tinggalkan Balasan ke Ina Batalkan balasan